Membuat jurnal pembantu piutang/jurnal pembantu piutang tidak sesulit ketika kamu bermain petak umpet dengan teman-temanmu dulu. Sebenarnya jurnal pembantu piutang ini mirip buku besar, tetapi bedanya buku ini hanya khusus untuk menulis setiap postingan piutang dalam jurnal akuntansi.
Mengapa dapat meningkatkan bisnis hanya dengan membuat buku khusus pembantu piutang ini?
Manfaat Jurnal Pembantu Piutang
Mengapa dapat meningkatkan bisnis hanya dengan membuat jurnal pembantu piutang, ya karena manfaat dari buku ini sangat banyak. Buku ini mencatat setiap piutang seseorang/badan usaha dalam satu kolom. Sehingga kamu mudah memperkirakan piutang setiap Debitur mu. Dengan begitu kamu akan dengan mudah melakukan penagihan kepada pihak yang berhutang berdasarkan catatan di buku khusus pembantu piutang.
Baca Juga: Laporan-Keuangan Sederhana-Perusahaan? Begini Caranya!
Apabila pembayaran piutang tersebut lancar, maka bisnis yang kamu bangun pun akan ikut lancar. Selain itu buku ini bisa mempermudah kamu menyusun laporan keuangan, laporan keuangan menjadi terstruktur dan rapi, sebagai cross check. Intinya adalah, pembantu piutang ini berfungsi sebagai informan kamu mengenai piutang usaha.
Membuat Jurnal Pembantu Piutang
Dalam akuntansi manual, cara membuat buku pembantu piutang ini sangat sederhana. Seperti ketika kamu membuat buku besar. Jika di buku besar kamu akan memisahkan setiap akun, tapi di buku khusus pembantu piutang ini kamu akan memisahkan nama perusahaan atau nama pihak yang berhutang. Bagaimana cara membuatnya? Simak berikut.
1. Membuat Judul dan Kolom Setiap Debitur
Pertama kamu perlu membuat judul dan mengelompokkan kolom-kolom setiap debitur. Judul biasanya menggunakan 3 baris, yang pertama ditulis nama perusahaanmu contohnya “PD SINAR”. Kemudian baris yang kedua diisi dengan “Jurnal Pembantu Piutang” dan pada baris terakhir periode penulisan pembantu piutang tersebut contohnya “Per-1 Juni 2020”.
Dan dalam membuat kolomnya kamu tidak perlu susah-susah, kamu bisa membuatnya seperti buku besar. Kolomnya pun hampir sama persis dengan Buku Besar yaitu:
- tanggal
- Keterangan
- Referensi
- Mutasi berisi kolom debit dan kredit
- Saldo
Pada setiap kolom, di bagian pojok kiri beri nama debitur supaya kamu mudah untuk membedakannya. Dan di pojok kiri beri angka kode setiap debitur, contohnya kamu bisa melihat gambar dibawah ini.
2. Posting Setiap Pembayaran yang Dilakukan Oleh Debitur Ke Dalam Kolom
Setelah mengelompokkan setiap kolom, yang harus kamu lakukan selanjutnya adalah menulis setiap debitur beserta saldo-saldonya.
Dimulai dengan menuliskan saldo awal pihak yang berhutang, dalam kolom keterangan ditulis “saldo awal piutang” kemudian lewati kolom Mutasi, langsung masukkan saldo tersebut ke dalam kolom saldo.
Kemudian untuk postingan selanjutnya, kamu cek bukti pembayaran piutang. Biasanya bisa berupa faktur jika bukti transaksi, tetapi kamu juga bisa mengecek nya di dalam jurnal khusus. Buka jurnal khusus, kemudian masukan setiap piutang usaha yang ada didalamnya ke buku khusus pembantu piutang.
3. Buat Kolom Daftar saldo Piutang
Terakhir setelah semua kolom buku pembantu piutang tersebut diisi, saatnya kamu menghitung saldo akhir debitur. Penghitungan saldo akhir ini biasanya akan dilakukan pada akhir periode, dan dalam penghitungannya setiap debitur dihitung dalam kolom yang sama.
Itu berarti kamu akan membuat kolom Daftar Saldo Piutang pada akhir periode. Isi daftar ini adalah rekapan saldo akhir para debitur. Kolomnya pun sangat sederhana yaitu berisi:
- Nomor Debitur
- Nama Debitur
- Saldo Debitur
- Total
Supaya lebih jelas, perhatikan gambar dibawah ini
Mudah bukan membuat buku pembantu piutang, selamat mencoba!