Kamu pernah kepikiran mau membuat buku pengeluaran kas, tapi kamu tidak tau bagaimana caranya. Sebenarnya buku pengeluaran kas ini juga disebut dengan jurnal pengeluaran kas, dalam akuntansi. Sebelum kamu mengetahui cara membuat jurnal pengeluaran kas yang benar dan mudah, kamu perlu tau juga nih pengertian dari jurnal pengeluaran kas ini sendiri.
Jurnal Pengeluaran Kas? Apa sih Itu?
Jurnal Pengeluaran kas adalah sebuah jurnal khusus pada akuntansi untuk mencatat setiap pengeluaran kas yang perusahaan lakukan. Dengan membuat jurnal pengeluaran kas ini, kamu akan mudah mengawasi dan mengecek pengeluaran kas dalam sebuah perusahaan. Selain itu catatan akuntansi kamu akan jauh terstruktur dan runtut, sehingga mengurangi timbulnya kesalahan hitung.
A. Apa Saja Akun Normal Pada Buku Penerimaan Kas?
Dalam jurnal penerimaan kas ini, ia mempunyai akun normal yaitu Utang dagang (Account Payable) di sisi debit dan kas (Cash In Bank), Potongan penjualan (Purchase Discount) disisi kredit.
Cara membuat buku pengeluaran kas tentunya sangat mudah, entah itu secara manual atau melalui komputerisasi (Microsoft Excel). Karena setiap kolomnya pasti sama, kecuali jika kamu menggunakan aplikasi atau software akuntansi seperti Vobis. Itu akan malah jauh lebih mudah bukan? Simak cara membuat jurnal pengeluaran kas di bawah ini.
B. Cara Membuat jurnal Pengeluaran Kas
Dalam membuatnya yang akan kamu butuhkan adalah buku, jika kamu ingin membuat jurnal pengeluaran kas secara manual. Tetapi jika kamu ingin membuat dengan microsoft excel, kamu harus punya microsoft excel juga tentunya. Apabila melalui Mr. excel rumus yang digunakan bisanya juga sederhana yaitu (SUM) dan penjumlahan (+). Tanpa bertele-tele langsung saja ini dia cara membuat jurnal pengeluaran kas yang mudah, Gampang, dan Benar.
Baca Juga: Buku Pembantu Utang: Cara Membuat dan Pengertian
1. Membuat Judul
Judul tentunya hal yang penting dan tidak boleh terlupakan olehmu. Bayangkan jika kamu seorang akuntan, dan kamu lupa menulis judul siklus apa pada buku akuntansi kamu. Bos pun akan bingung dan kesusahan memahami penghitungan akuntansi mu, bisa-bisa kamu dipecat gara-gara hanya lupa menulis judul. Jangan sampai terjadi ya teman, ini juga perumpamaan untuk menjelaskan betapa pentingnya menulis judul hehe.
Dalam penulisan judul Buku Penerimaan Kas biasanya kamu harus menyediakan 3 baris khusus judul sebelum tabel atau kolom dibawahnya. Baris pertama kamu dapat mengisinya dengan nama perusahaan yang akan kamu hitung pengeluaran kas, contohnya “PD BAHAGIA”.
Kemudian baris kedua, tulis judul buku apa yang tengah kamu buat ini contohnya “Jurnal Pengeluaran Kas” (Cash Payment Journal). Kemudian baris yang terakhir ini biasanya akan diisi oleh periode penulisan buku pengeluaran kas contohnya “December 2021”.
Lebih jelasnya pahami contoh gambar dibawah.
2. Membuat Kolom
Yang kedua ini adalah membuat kolom, setelah membuat judul haruslah dilanjutkan dengan membuat kolom-kolom tanggal, nomor bukti, dan akun-akun. Biasanya dalam membuat buku Pengeluaran kas kolom yang akan kamu buat ada 15. Dari tanggal, nomor dokumen, keterangan, nomor cek, referensi, akun-akun debit dan akun-akun kredit.
Kolom berisi:
- Date (tanggal)
- Doc. No. (nomor dokumen)
- Description (keterangan)
- Check No (nomor cek)
- Ref (referensi)
- Kolom Debit berisi Account Payable (utang dagang), dan other (akun lain)
- Kolom Kredit berisi Cash In Bank (Kas bank), Purchase Discount (potongan pembelian), dan Other (akun lain)
- Kolom Total
3. Isi Setiap Kolom dengan Bukti-Bukti Transaksi Pengeluaran Kas
Setelah membuat judul dan kolom-kolom kosong, saatnya kamu mengisi kolom tersebut dengan bukti-bukti transaksi. Bukti transaksi pengeluaran kas ini bisanya berupa sebuah cek yang telah ditandatangani oleh pemilik atau yang telah di cap oleh perusahaan.
Contoh cek pengeluaran kas, bisa kamu lihat di bawah ini!
Ketika mengisi, bagian tanggal diisi tangga kejadian transaksi. Bagian nomor dokumen dan cek, juga diisi apabila ada. Keterangan bisa kamu tulis sesuai pengeluaran kas yang perusahaan kamu lakukan. Kamu bisa lihat contoh gambar dibawah ini.
4. Jumlahkan dan Total Semua Saldo
Terakhir jumlahkan semua saldo yang berada di setiap kolom. Jadikan satu akun-akun di kolom debit dan akun di kolom kredit. Jika antara debit dan kredit bisa balance berarti besar kemungkinan penghitungan kamu itu memang benar.
Tapi apabila kolom antara debit dan kredit kamu tidak seimbang, mungkin ada beberapa saldo yang belum kehitung atau kamu salah memasukkan saldo pada kolom. Sebagai referensi, pahami contoh kolom buku pengeluaran kas di bawah
Selamat mencoba!