Menjadi marketing tentunya kita dituntut untuk bisa membuat pelanggan atau konsumen percaya dan mau memakai produk atau jasa yang kita tawarkan. Seorang marketing pasti sudah mempunyai strategi sendiri-sendiri dalam menarik banyak pelanggan. Tetapi aku sudah merangkum beberapa strategi yang bisa kamu tambahkan atau bisa kamu coba mulai sekarang. Ada beberapa strategi loh, yang pastinya akan membuat penjualan kamu mengalami peningkatan apabila dilakukan secara terus menerus.
Bagaimana Strategi Marketing Bisa Meningkatkan Penjualan?
Ingin menarik pelanggan atau konsumen untuk membeli produk yang kita jual tentunya itu menjadi tujuan dari seorang marketing. Untuk mewujudkan tujuannya tersebut, tentunya diperlukan sebuah usaha keras dan rencana yang matang pula. Dengan rencana dan usaha yang keras, peningkatan penjualan akan terjadi. Baik itu secara berkala maupun justru secara langsung, dagangan kamu akan laku laris dipasaran.
Baca Juga: Penjual Cerdik? Lakukan 5 Tips Berdagang Ini!
Produk atau jasa bisa laris di pasaran, tentunya sudah menjadi keinginan kita sebagai pemilik usaha tersebut bukan? Tetapi yang menjadi pertanyaan disini adalah, bagaimana caranya. Jika menggunakan strategi, apa saja strategi marketing yang akan membuat produk atau jasa laris dipasaran. Nah, disini penulis sudah merangkum 3 dari banyaknya strategi marketing yang dapat kamu coba dan terapkan loh. Apa saja itu, simak artikel ini sampai akhir.
Tiga Strategi Marketing Tingkatkan Omset Penjualan
1. Scarcity Psychology
Strategi yang pertama ini adalah scarcity psychology, atau kelangkaan. Dengan strategi kelangkaan ini membuat produk kamu atau jasa kamu terkesan unik / eksklusif. Seperti barang-barang premium, fashion, industry pariwisata, dan lain sebagainya. Seperti contohnya Mercedes Benz, pembeli biasanya harus masuk waiting list untuk unit termewahnya.
Kasus yang sama juga ada pada brand fashion seperti Hermes, Chanel, dan lain-lain. Dengan strategi kelangkaan, barang terbatas inilah yang justru akan membuat calon pembeli terobsesi dan ingin bersaing untuk memilikinya. Jika permintaan lebih banyak dari penawaran, maka akan lebih banyak terjadi eksekusi pembelian.
2. Fear Strategy
Kamu tau jika konsumen ingin membeli selalu dan terus menerus karena dua alasan yaitu gain success atau avoid pain. Tapi motivasi kedua lebih besar menstimulasi penjualan. Strategi kedua ini adalah, dengan kamu menjual “rasa takut” kepada pelanggan. Takut-takuti saja pelanggan kamu karena tidak membeli produk yang kamu dagangkan.
Tentunya dengan barang tertentu, biasanya yang pasti akan menggunakan strategi ini adalah industri sistem keamanan rumah: CCTV, alarm, Pemadam kebakaran ringan, kompor, asuransi kesehatan dan keuangan, dan lain sebagainya. Biasanya seseorang akan merasa tidak aman jika kamu menawarkan suatu produk dengan strategi ini. Terlebih konsumen yang selalu awas dengan apapun yang ada disekitar dan apa yang sudah menjadi miliknya.
Dia akan langsung tergiur dan merasa sangat memerlukan benda yang kamu tawarkan tersebut, kemudian dia akan setuju untuk membelinya. Kamu bisa mengatakan kepada pelanggan kamu dengan “Daripada mengalami ini…, lebih baik pakai/gunakan barang ini sekarang”.
3. Komunikasi Massif
Kemudian strategi marketing yang ketiga ini adalah dengan menggabungkan kedua strategi diatas dengan komunikasi yang massif. Apabila Kelangkaan ditambah Ketakutan di boost dengan komunikasi yang massif, maka jadilah FOMO (Fear Of Missing Out). Beberapa industri yang biasanya menggunakan strategi ini antara lainnya industri properti, transportasi, pariwisata, branded fashion atau retail exclusive discount,otomotif, dan lain sebagainya.
Produknya memang dibuat sedikit atau terbatas, kemudian kamu takut-takuti jika kebiasaan, tidak bisa memiliki, atau harganya akan naik pesat. Itu akan membuat pelanggan atau konsumen berpikir pendek untuk segera membeli produkmu.