Apa itu HPP? – Harga pokok produksi (HPP) dalam sebuah bisnis, merupakan salah satu hal yang wajib dipahami. Karena, HPP adalah hal yang dapat mempengaruhi aktivitas produksi terhadap suatu barang di sebuah bisnis.
Pentingnya memahami HPP hingga cara perhitungannya akan memudahkan pelaku bisnis dalam mengevaluasi pengeluaran setelah produksi serta menghindari terjadinya kerugian akibat kesalahan perhitungan.
Table of Contents
Apa itu HPP?
Dalam bukunya yang berjudul Pencatatan Keuangan Usaha Dagang untuk Orang-Orang Awam, menurut Kuswadi (2008) harga pokok produksi atau yang disingkat HPP adalah total biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan untuk memproduksi suatu barang/jasa yang dijual selama periode tertentu.
Sementara itu menurut Mulyadi (2016) pada bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyebutkan harga pokok produksi atau HPP adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan yang telah atau kemungkinan terjadi perolehan keuntungan
Setiap perusahaan akan menghitung biaya produksi dari setiap barang atau jasa yang dihasilkan. Selanjutnya, harga pokok produksi (HPP) akan dihitung sebagai pengeluaran biaya usaha dan akan mempengaruhi perhitungan laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian, penting bagi pelaku usaha untuk mengetahui komponen dari setiap perhitungan harga pokok produksi (HPP).
Komponen Harga Pokok Produksi (HPP)
Fungsi dari HPP sendiri bertujuan agar pelaku usaha dapat mengetahui berapa harga pokok dan berapa harga barang agar menjadi keuntungan. Sebelum menghitung harga pokok produksi (HPP), para pelaku usaha harus mengetahui apa saja komponen yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan tersebut.
1. Persediaan Awal
Yang dimaksud dari persediaan awal adalah jumlah persediaan yang tersedia di awal periode akuntansi yang sedang berjalan. Pengecekan persediaan awal dilakukan dengan melihat angka pada neraca saldo periode berjalan atau periode tahun sebelumnya. Fungsi dari persediaan awal yaitu menghitung jumlah bahan yang akan dibutuhkan dalam proses produksi barang.
2. Pembelian Stok
Selanjutnya pembelian stok barang yang dilakukan secara tunai atau kredit. Pembelian stok barang dilakukan agar menjaga persediaan stok barang tetap aman. Biaya pembelian dapat dikurangi bila perusahaan mendapat diskon barang, retur, hingga biaya pengiriman.
- Pembelian Bersih
Pembelian stok akan dihitung kembali agar mendapat nilai pembelian bersih. Pembelian bersih akan digunakan dalam rumus perhitungan harga pokok produksi. Cara untuk mendapat nilai pembelian bersih yaitu menggunakan rumus berikut ini.
Pembelian Bersih = (Pembelian+Biaya Angkut Pembelian) - (Retur Pembelian+Potongan Pembelian)
3. Persediaan Akhir
Terakhir adalah persediaan akhir barang menjadi salah satu komponen pada perhitungan harga pokok produksi (HPP). Persediaan akhir merupakan persediaan barang yang tersedia pada akhir periode pembukuan akuntansi. Fungsinya agar mengetahui sisa barang yang tersedia, dan dapat mengurangi kebutuhan barang yang diperlukan untuk proses produksi selanjutnya.
Rumus Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP)
Setelah memahami komponen pada harga pokok produksi (HPP), para pelaku usaha harus memahami rumus perhitungan harga pokok produksi (HPP). Hal ini dilakukan agar meminimalisir kesalahan perhitungan yang bisa mengakibatkan terjadinya kerugian pada perusahaan.
Rumus harga pokok produksi (HPP):
Harga Pokok Produksi (HPP) = Persediaan Awal + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir
Contoh Perhitungan
Data perusahaan dagang Jaya Abadi pada bulan Desember 2020 sebagai berikut.
Persediaan barang dagang:
Per 1 Desember 2020 = Rp200.000 (termasuk persediaan awal)
Per 31 Desember 2020 = Rp300.000 (termasuk persediaan akhir)
Pembelian = Rp1.500.000 (termasuk pembelian)
Penjualan = Rp2.800.000 (termasuk hasil penjualan/gross profit)
Retur Pembelian = Rp100.000 (termasuk retur pembelian)
Beban pengiriman barang = Rp150.000 (termasuk biaya angkut pembelian)
Potongan pembelian = Rp50.000 (termasuk potongan pembelian)
Cara menghitung harga pokok penjualan (HPP) dari data tersebut yaitu menggunakan rumus HPP sebelumnya yang sudah dijelaskan.
1. Hitung Pembelian Bersih
Pembelian Bersih = (Pembelian+Biaya Angkut Pembelian) - (Retur Pembelian+Potongan Pembelian)
Pembelian Bersih = (Rp1.500.000+Rp150.000) - (Rp100.000+Rp50.000)
Pembelian Bersih = Rp1.500.000
2. Hitung Harga Pokok Produksi (HPP)
Harga Pokok Produksi (HPP) = Persediaan Awal + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir
Harga Pokok Produksi (HPP) = Rp200.000 + Rp1.500.000 - Rp300.000
Harga Pokok Produksi (HPP) = Rp1.400.000
Dari perhitungan di atas, kita sudah mendapatkan hasil perhitungan harga pokok produksi, sehingga pelaku usaha dapat menentukan harga jual lebih tinggi dari angka tersebut agar memperoleh keuntungan bagi perusahaan.
Pentingnya Hasil Perhitungan HPP yang Akurat
Hasil perhitungan harga pokok produksi akan menentukan nilai keuntungan atau gross profit bagi perusahaan. Sehingga, hal ini pun bisa menjadi petunjuk bagi kondisi kesehatan perusahaan. Hindari kesalahan perhitungan dan human error lainnya dengan menggunakan software akuntansi keuangan Vobis. Karena, Vobis menggunakan sistem akuntansi terkomputerisasi sehingga terhindar dari kesalahan perhitungan dan menjamin hasil tepat dan akurat.
-
Pingback: Pahami Cara Menghitung HPP Makanan: Hindari Kerugian Bisnis