Cara Menghitung HPP Makanan – Bisnis F&B (Food & Beverages) merupakan salah satu usaha yang banyak diminati oleh pelaku usaha. Industri F&B terlibat pada pembuatan makanan dan minuman sebagai produksi, dan pelayanan pada F&B sebagai pendukung utama berjalannya bisnis. Misalnya, restoran, katering, toko kue, coffee shop, dan lain sebagainya.
Untuk mengawali bisnis makanan sendiri, diperlukan pemahaman bagaimana cara menghitung food cost agar pelaku usaha dapat memperkirakan modal secara tepat dalam memproduksi produk. Karena, perhitungan food cost merupakan sebuah acuan harga pokok produksi (HPP) di sebuah bisnis.
Table of Contents
Pahami Harga Pokok Produksi (HPP) dan Food Cost
Sebelum menjalankan bisnis, pengusaha kuliner wajib mengetahui terlebih dahulu apa itu HPP? Dan apa itu food cost? Karena, tanpa mengetahui kedua hal tersebut, pengusaha kuliner tidak akan bisa menetapkan modal produksi hingga harga jual produk.
Kuswadi (2008), pada bukunya yang berjudul Pencatatan Keuangan Usaha Dagang untuk Orang-Orang Awam, menyebutkan bahwa harga pokok produksi atau HPP adalah total dari biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa yang dijual selama periode tertentu.
Baca Juga: Apa itu HPP? Pengertian, Komponen, dan Rumus
Sementara, food cost adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi makanan atau minuman yang dijual selama periode tertentu.
Jadi, perlu digaris bawahi bahwa food cost merupakan bagian dari harga pokok produksi, hanya saja food cost dikhususkan pada perhitungan produksi makanan atau minuman.
Cara Menghitung Food Cost
Perlu diingat, bahwa food cost merupakan bagian dari harga pokok produksi, hanya saja food cost dikhususkan pada perhitungan produksi makanan atau minuman. Pentingnya memahami cara menghitung food cost dapat mempengaruhi keuntungan bagi perusahaan.
Untuk dapat memahami cara menghitung food cost, perhatikan contoh soal berikut.
Contoh Soal
Adi membeli Frozen French Fries seberat 1000 gram/pak dengan harga Rp25.000. Adi ingin menjual kembali French Fries siap makan dengan dibagi menjadi 5 kemasan dan menambahkan 1 saus di setiap porsinya yang dia beli seharga Rp1.000/pc, serta mengolahnya dengan minyak goreng dan bumbu senilai Rp600/porsi. Adi menjualnya dengan harga Rp25.000/porsi. Apakah dengan nilai tersebut Adi akan mendapat keuntungan?
Yang kita dapat dari soal berikut, rincian modal produksi yang dikeluarkan oleh Adi adalah:
- Modal Produksi = ( harga bahan pokok / jumlah kemasan ) + jumlah bahan pendukung lain
= ( Rp25.000 / 5 ) + Rp1.000 + Rp600
= Rp5.000 + Rp1.600
= Rp6.600
- Harga Jual = Rp25.000
Gunakan Perhitungan Ideal
Perhitungan food cost ideal dilakukan di awal produksi makanan, kemudian nilai perhitungan tersebut akan diteruskan menggunakan perhitungan aktual.
Idealnya, persentase food cost makanan ada di angka 25%-35%
Berikut ini adalah rumus yang digunakan dalam perhitungan ideal.
Food Cost = ( Modal Produksi / Harga Jual ) X 100%
Food Cost = (Rp6.600/Rp25.000) X 100% = 26,4%
Dari perhitungan tersebut, persentase food cost yang dilakukan Adi termasuk ideal dan sesuai dengan standar food cost bisnis makanan.
Cara Menghitung HPP atau Food Cost tanpa Ribet
Setelah dirasa persentase food cost sudah tepat, para pengusaha bisnis perlu mencatat pengeluaran rinci yang diperlukan setiap kali melakukan produksi makanan.
Hal ini menghindari kerugian yang bisa timbul akibat kesalahan perhitungan bahan baku, hingga terjadinya kecurangan pegawai yang sulit terdeteksi.
Dengan terjadinya kendala tersebut, para pengusaha makanan dapat menggunakan perhitungan software akuntansi dengan fitur produksi.
Baca Juga: Apa itu HPP? Pengertian, Komponen, dan Rumus
Adanya fitur produksi, dapat membantu pengusaha makanan hingga manufaktur untuk menyusun formula produksi secara rinci.
Selain untuk menghindari kendala yang sudah disebutkan, formula produksi juga dapat menjaga konsistensi perusahaan dalam menghasilkan produk, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Coba fitur produksi sekarang, dengan menggunakan Vobis secara GRATIS.
-
Pingback: Siapkan Dana Darurat Perusahaan! Resesi 2023 Segera Tiba