Ancaman resesi ekonomi 2023 terus menggema di kalangan para pengusaha Indonesia. Diperlukan persiapan matang yang harus dilakukan perusahaan agar bisnis bisa bertahan dalam ancaman resesi 2023. Salah satu usaha pertahanannya adalah pengelolaan dan perencanaan dana darurat perusahaan.
Table of Contents
Apa itu Dana Darurat Perusahaan?
Dana darurat atau Emergency Fund adalah dana yang disiapkan oleh perusahaan dan dialokasikan untuk keadaan darurat yang tidak bisa diatasi dengan dana perusahaan secara normal.
Dana untuk kondisi darurat termasuk salah satu yang wajib diperhatikan oleh sebuah perusahaan dalam membangun sebuah bisnis. Karena dalam menjalankan sebuah bisnis, dana tersebut disiapkan untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi.
Ancaman buruk bisa terjadi terhadap bisnismu dengan atau tanpa adanya aba-aba, termasuk ancaman resesi 2023 yang diramalkan. Berikut cara menyiapkan dana darurat perusahaan.
1. Membuat Tabungan Berjangka
Salah satu langkah yang harus dilakukan perusahaan dalam menyiapkan dana darurat adalah membuat tabungan berjangka untuk perusahaan. Tabungan berjangka akan menarik otomatis sejumlah nominal uang pada rekening perusahaan yang sudah ditentukan setiap bulannya dan dalam jangka waktu tertentu.
Cara ini memudahkan pelaku usaha untuk melakukan aktivitas menabung tanpa lupa dalam melakukannya. Selain itu, bunga bank yang diterima biasanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan tabungan biasa.
2. Menabung dari Keuntungan Bisnis
Kondisi bisnis yang sedang sehat menandakan pendapatan perusahaan sedang naik. Saat bisnis sedang naik inilah merupakan waktu yang tepat untuk menyisihkan keuntungan dana untuk kondisi darurat perusahaan.
3. Jumlah Dana Darurat itu 10% dari Pendapatan
Dikutip dari forbes.com, dalam menyiapkan dana darurat perusahaan disarankan tetap padai angka 10% hingga 30% dari laba atau pendapatan tahunan perusahaan yang disimpan di bank.
Dari perhitungan tersebut, dana tersebut akan setara dengan penghematan biaya perusahaan selama tiga hingga enam bulan jika terjadi keadaan darurat.
4. Perhatikan Pendapatan Musiman
Di dalam bisnis, ada istilah high season dan low season. Inilah yang akan mempengaruhi perbedaan angka signifikan antara pendapatan musiman dengan bulanan.
Misalnya pendapatan suatu perusahaan tergantung pada penjualan event hari raya dengan event lainnya akan berbeda. Hal ini akan berdampak pula pada pendapatan perusahaan.
Maka dari itu, memperhatikan season pendapatan sangat penting. Dana untuk kondisi darurat saat low season dapat digunakan atau sebagai cadangan bisnis saat adanya penurunan pendapatan.
Baca juga: Pahami Cara Menghitung HPP Makanan: Hindari Kerugian Bisnis F&B
5. Hitung Biaya Operasional untuk Dana Darurat
Dalam perhitungan biaya operasional, tentunya kamu bisa menyisipkan pengeluaran biaya untuk dana darurat. Dengan mengetahui perhitungan tersebut, kamu bisa lebih mudah mengalokasikan biaya operasional.
Sebaliknya, jika biaya operasional sedang tidak sehat atau tidak bisa diatasi dengan biaya perusahaan normal, dana untuk darurat bisa digunakan untuk menyeimbangkan cash flow perusahaan.
6. Melakukan Evaluasi Rutin Biaya Operasional
Setelah mengetahui perhitungan biaya operasional perusahaan, pelaku bisnis pun harus melakukan pengecekan dan evaluasi cash flow yang terjadi pada perusahaan.
Selain itu, dengan mengevaluasi biaya operasional, pelaku usaha dapat lebih mudah merancang strategi perusahaan yang tepat untuk dilakukan agar operasional perusahaan berjalan baik. Serta dapat mengefisiensi pendapatan ke dalam dana darurat.
7. Perkirakan Skenario Terburuk
Hal yang sudah dijelaskan pada awal pembahasan, bahwa keadaan yang tidak terduga bisa saja menimpa perusahaan. Tanpa atau dengan adanya aba-aba, termasuk ancaman resesi ekonomi 2023
Meramalkan atau memperkirakan skenario terburuk yang akan dilalui perusahaan sangatlah penting, agar pelaku usaha bisa lebih matang mempersiapkan senjata yang akan digunakan dalam menghadapinya, termasuk mempersiapkan dana darurat.
Baca juga: Analisis Laporan Keuangan Kunci Strategi Perusahaan
8. Penuhi Kebutuhan Bisnis Terlebih Dahulu
Jangan karena artikel ini membahas mengenai dana darurat, kemudian kamu melupakan kebutuhan pokok bisnismu. Hal-hal yang termasuk dalam pengembangan perusahaan seperti karyawan dan operasional akan membutuhkan dananya terlebih dahulu agar perusahaan bisa berdiri dan berjalan. Menggaji karyawan hingga tunjangan, fasilitas penunjang hingga biaya operasional, memiliki dana paling utama yang harus dipenuhi dan diutamakan.
9. Pengeluaran Tak Terencana dalam Cash Flow
Perusahaan yang sedang berkembang akan membutuhkan banyak biaya lain-lain untuk dapat mengembangkan usahanya. Tetapi ini bukan termasuk pada penggunaan atau pengalokasian terhadap dana darurat.
Rencanakan biaya lain selain dana untuk darurat, kamu harus menghitung dan menyediakan budget pengeluaran tak terencana setiap bulannya pada cash flow. Hal ini akan menekan biaya dana untuk kondisi darurat yang hanya diutamakan pada keadaan genting.
10. Pantau Analisis Laporan Keuangan
Dalam merencanakan langkah dalam bisnis, pastikan disertai data real dan akurat tanpa hanya dibekali dengan intuisi dan hanya perkiraan sementara.
Data secara rinci dibutuhkan demi menentukan nominal dana darurat yang dibutuhkan, hingga menentukan kondisi perusahaan berada pada level baik atau buruk. Dengan Vobis kamu bisa melihat nilai akurat laba rugi perusahaan secara realtime dan terhindar dari human error. Pakai Vobis gratis dengan syarat dan ketentuan berlaku.